artikel tentang wireless
Juli 30, 2011 pada 2:31 pm (Uncategorized)
Media Transmisi Wireless
Wireles merupakan suatu teknologi yang menghubungkan dua buah computer atau lebih dengan menggunkan media transmisi gelombang radio. (dikutip dari Wireless 802.11 a/b/g on [Mikrotik] paragraph 1, line 3 oleh Imam Riadi).
Teknologi radio menggabungkan sinyal frekuensi rendah dan gelombang pembawa yang frekuensi tinggi ke dalam modulator untuk kemudian di konversi ke gelombang elektromagnet dan dipancarkan ke udara.
Pembagian mode frekuensi yang digunakan dalam komunikasi dapat dikelompokkan seperti berikut ini : 1. 802.11b
Menggunakan frekuensi 2400 MHZ-2485 MHZ dan bandwith dari 2 Mbps-108 Mbps Hanya ada 11 kanal dalam bandwith 83,5 Mhz Menggunakan gelombang pembawa 2,4Ghz yang dikategorikan gratis oleh ITU.
Menggunakan frekuensi 5,2-5,8 Ghz. 3. 802.11g
Sama dengan 802.11b hanya bandwith sampai 108 Mbps.
Berikut ini ada gambar pembagian spektrum frekuensi yang sering digunakan dalam pengembangan teknologi komunikasi.
Terdapat tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless, yaitu sebagai berikut :
1. Frekuensi microwave dengan range 2-40 Ghz, cocok untuk transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan pada komunikasi satelit.
2. Frekuensi microwave dalam range 30 Mhz-1 Ghz, cocok untuk aplikasi omnidirectional. Range ini ditujukan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300-200000 Ghz, untuk aplikasi local, adalah spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point dan multipoint dalam area terbatas seperti sebuah ruangan.
Sistem wireless yang lain yaitu dengan menggunakan laser inframerah untuk mengirim suara, video, and informasi melalui udara. Sistem ini sangat efektif dan dapat mendukung saluran komunikasi secara luas dan aman.
Teknologi wireless memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Sistem ini sangat efektif dan dapat mendukung saluran komunikasi secara luas dan aman. Mobile wireless membuat manusia dapat melakukan proses komunikasi yang tadinya membutuhkan sambungan kabel menjadi tidak memakai kabel.Mobile wireless digunakan pada telepon seluler dan personalcommunication services (PCS).
Industri telepon seluler merupakan pemain kunci yang tetap dalam bidang komunikasi dengan pelayanan yang memudahkan manusia untuk dapat saling berhubungan walaupun terpisah oleh jarak tanpa menggunakan kabel. Oleh karena itu, telepon seluler mudah dibawa kemana-mana. PCS merupakan keluarga pelayanan komunikasi dari mobile atau portable radio. Sama seperti mobile wireless, manusia dapat menggunakannya dimana saja. Industri komunikasi menggunakan gelombang mikro di udara secara gratis dan hanya membayar untuk perizinannya. Dengan begitu komunikasi yang efektif dapat terjalin.
Sistem wireless juga memanfaatkan komunikasi satelit yang menjangkau jarak jauh dari satu titik ke titik lain alat komunikasi. Sistem wireless dengan satelit ini, memanfaatkan proses uplink dan downlink, sehingga komunikasi wireless dengan satelit membuat komunikasi jadi lebih cepat, dan dapat dibawa kemana-mana.
Sistem lain yang mempermudah komunikasi ialah Wireless Local Area Networks (WLAN). Penerapan WLAN ini ditujukan sebagai alternatif dari pengembangan jaringan LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien.
Bahkan pada penerapan tertentu, WLAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan sambungan kabel menuju server. Selain WLAN, ada pula teknologi bluetooth dan Wi-Fi (Wireless Fidelity) yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk WLAN yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan dan menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas jangkauan yang lebih jauh sampai kecepatan transfer-nya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan jaringan LAN, namun belakangan ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan wireless card atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot). Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
- · Keunggulannya adalah biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
- · Kelemahannya adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll, yang akan dijelaskan lebih rinci pada paragraph berikutnya), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
- · Yang unik dari media transmisi wireless adalah :
- Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wirelessdengan IR).
- Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim
- Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi
- Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul.
Teknik Spread Spectrum
(dikutip dari Teknik Spread Spectrum written by admin)
Spread spectrum dapat diartikan sebagai teknik pengiriman sinyal informasi yang menggunakan suatu kode untuk menebarkan spectrum energi sinyal informasi dalam bandwidth yang jauh lebih lebar dibanding bandwidth sinyal informasi. Istilah spread spectrum digunakan karena pada sistem ini, sinyal yang dikirimkan memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasinya sendiri. Proses pelebaran bandwidth sinyal informasi ini dilakukan pada sisi pengirim dan disebut spreading. Sebaliknya, proses penyempitan kembali bandwidth sinyal informasi dilakukan di sisi penerima, dan disebut de-spreading.
Dalam spread spectrum ada beberapa macam cara yang digunakan, yaitu :
- Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), sinyal pembawa informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi.
- Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), frekuensi pembawa sinyal informasi berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan akan konstan selama periode tertentu yang disebut T (periode chip).
- Time Hopping Spread Spectrum (THSS), sinyal pembawa informasi tidak dikirimkan secara kontinyu tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang lamanya burst tergantung dari sinyal pengkodeannya
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah sistem spread spectrumadalah :
- Sinyal yang dikirimkan setelah mengalami proses spreading, menempati bandwidth yang jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi
- Pada pengirim terjadi proses spreading untuk menebarkan spektrum sinyal informasi dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap sinyal informasi.
- Pada penerima terjadi proses despreading untuk mendapatkan kembali sinyal informasi semula.
Kelebihan spread spectrum dibandingkan komunikasi analog :
- Lebih kebal terhadap jamming (bersifat resistan)
- Mampu menekan interferensi
- Dapat dioperasikan pada level daya yang rendah
- Kemampuan multiple access secara CDMA (Code Division Multiple Access)
- Sulit untuk disadap sehingga kerahasiaan lebih terjamin
Teknik Antena Diversity
(dikutip dari Multipath dan Diversity oleh Hendra Cahya) Diversity adalah penggunaan dua buah antena untuk masing-masing radio, untuk meningkatkan kualitas sinyal yang diterima. Antena tersebut digunakan untuk menyediakan solusi diversity in bisa dalam satu fisik/divais yang sama ataupun dalam 2 buah antenna yang berbeda tetapi diletakkan di tempat yang sama. Diversity menyediakan solusi bagi jaringan wireless terhadap kasus multipath fading. Penggunaan antena rangkap untuk memastikan bahwa jika satu antena berada pada RF null maka yang lain tidak, dimana menyediakan unjuk kerja yang lebih baik pada lingkungan multipath (lihat Gambar). Kamu dapat memindahkan/menggerakkan antena dari titik null untuk memungkinkan menerima sinyal dengan baik. Figure 3_Antenna Ganda Memastikan Bahwa Salah Satu Antena Tidak Berada Pada Titik Null
Dengan solusi antena diversity yang mempunyai dua antena pada fisik yang sama, terdapat dua elemen pengirim dan penerima pada antena jenis tersebut. Karena ada dua elemen, maka ada dua kabel antena; kedua kabel tersebut harus dihubungkan ke port antena pada access point. Bandingkan fitur diversity yang dapat memilih satu antena pada suatu waktu, ia tidak dapat memperoleh sinyal pada kedua antena sekaligus karena akan menciptakan kondisi multipath.
Karena pemakaian antenna dipilih dengan sendirinya, kedua antena tersebut harus mempunyai karakteristik radiasi yang sama dan diposisikan untuk melingkupi sel sel yang sama. Dua antena yang dihubungkan terhadap access point yang sama tidak boleh digunakan untuk melingkupi 2 sel yang berbeda. Dalam rangka meningkatkan ruang lingkup, dilakukan mensurvei lokasi untuk menentukan ruang lingkup RF antena tersebut. Letakkan access point di tempat yang tepat pada lokasi instalasi.
Tujuan diversity adalah untuk menangani multipath fading. Pada pembuatan antena perlu ditentukan jarak pisahnya berdasarkan karakteristik antena tersebut. Jika menggunakan sepasang antena dengan karakteristik yang sama untuk menyediakan diversity, Petunjuknya adalah meletakkan antena tersebut pada jarak pisah sesuai panjang gelombang atau kelipatannya; hingga maksimal 4 kali lipat. Jika antenna diletakkan terlalu jauh terpisah, user dapat mengalami sinyal loss dan performa yang buruk.
Teknik Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu HTUgelombang pembawaUTH, biasanya berupa HTUgelombang sinusUTH berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : HTUamplitudoUTH, HTUfaseUTH dan HTUfrekuensiUTH. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut
Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)
Secara umum terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:
Berbasis Ad-hoc.
Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan
secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat
di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.
Berbasis Infrastruktur
Pada jaringan ini, satu ata lebih Access Point (APs) menghubungkan jaringan WLAN melalui
jaringan berbasis kabel. Jadi pada jenis jaringan ini, untuk melayani perangkat komputer di dalam
jaringannya, maka Access Point memerlukan koneksi ke jaringan berbasis kabel terlebih dahulu.
Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11
menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client) dengan jaringan Access
Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan
jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan
penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan
WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access
Point (AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan
untuk Access Point tersebut.
Gambar. 3SSID (Service Set Identifier) digunakan sebagai pembeda antara satu jaringan
WLAN dengan WLAN l
Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya
untuk industrial, scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11
juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection
(OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread spectrum
(FHSS), dan infrared.
Gambar. 4Pembagian frekuensi radio untuk model ISO
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga)
kategori, yaitu: control, data, dan management.
Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk
berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100
meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan kecepatan
transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini.
Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
Standar 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan frekuensi 5
GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat
dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini
dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat.
Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan
dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga
mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh
standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar
802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan
standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz
sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Gambar.Perbedaan Frekuensi pada standar 802.11a dan 802.11b.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga
tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon
tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Gambar. 802.11a dapat beroperasi tanpa adanya gangguan dari perangkat komunikasi
tanpa kabel lainnya.
Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah
bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal
Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI.
Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan
pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan
(bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access
point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan
pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling
mempengaruhi satu sama lain.
Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini
disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan
komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang
frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar
ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi.
802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum
(DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz
dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbos
atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan
semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Gambar.802.11b mendukung jaringan wireless DSSS pada frekuensi 2,4 GHz dengan
kecepatan hingga 11 Mbps.
Standar 802.11b hanya berkonsentrasi hanya pada lapisan fisik dan Media Access Control (MAC).
Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte.
Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang (cross) dengan
perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis ethernet
(berbasis kabel).
Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar
ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi,
dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan
(collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired
equivalent protocol).
Gambar.Perangkat-perangkat pada jaringan 802.11b dapat menggunakan enkripsi protocol WEP
Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi
kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan
frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat
kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.
Gambar. 9Standar 802.11g beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan hingga 54 Mbps.
Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi
OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkatperangkat
pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis
berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkatperangkat
pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas
dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkatperangkat
standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya
adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti
dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan
oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.
MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
Persiapan Peralatan Wireless
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless antara lain:
_ Komputer yang digunakan sebagai router
_ Card wireless LAN (WiFi) atau USB Wireless LAN (WLAN)
_ Kabel coax atau kabel USB.
Atau semua dapat digantikan dengan
_ Access point
Peralatan lainya:
_ Pigtail
_ Antenna eksternal
_ UTP LAN dan hub/switch.
Jika kita menggunakan komputer sebagai router. Maka kita bias menggunakan
system operasi yang dipakai baik Microsot Windows (Windows NT, Windows Server),
Linux dll. Untuk system operasi Linux sebagai router/server biasanya di set tanpa
interface grafik (mode teks) dengan harapan adanya penghematan resource
memori dan harddisk.
Persiapan Hardware
Komputer
Jika Linux digunakan sebagai system operasi dari router/server, membutuhkan
spesifikasi yang sederhana, seperti:
· Pentium 1 166MHz
· Memeori 64Mbyte
· Harddisk 3Gbyte
Card wireless LAN atau USB WLAN
Card wireless LAN dirancang untuk penggunaan indoor, walaupun beberapa card
WLAN pada bagian antenna dapat kita ganti dengan antenna eksternal/outdoor.
Penggunaan USB WLAN dapat lebih menekan biaya dan kelebihan dari sisi
fleksibilitas.
Gambar WiFi Card dan USB WLAN
Pigtail
Kabel pigtail digunakan untuk menghubungkan radio pemancar dengan antenna
outdoor. Pigtail dibuat tidak terlalu panjang (maks. 60cm) untuk menghindari loss
koneksi yang tinggi
Gambar pigtail
Antenna
Antenna berfungsi untuk menyebarkan sinyal. Pada antenna eksternal digunakan
untuk menyambungkan titik-titik jarak jauh beberapa kilometer. Antenna bawaan
pada radio pemancar biasanya jarak jangkauan hanya beberapa puluh meter. Ada
banyak tipe antenna yang dapat digunakan tergantung aplikasi yang dipakai.
· Pada sisi client, kita biasanya mengggunakan antenna directional, seperti
antenna parabola, grid, yagi atau antenna kaleng.
· Disisi Access point, biasanya digunakan antenna omni atau antenna sektoral
Access Point
Alat Access point mempunyai dua fungsi:
· sebagai jembatan/bridge antenna jaringan wireless dan jaringan kabel LAN
melalui konektor RJ-45 yang umumnya tersedia dibelakang Access Point
· sebagai jembatan/bridge antarjaringan wireless. Biasanya dipakai
menghubungkan komputer client.
Beberapa Access point mempunyai fungsi kompleks, seperti routing, DHCP server,
firewall, proxy server semua menjadi satu di dalamnya.
Seringkali kita dapat mengganti antenna bawaan dengan antenna eksternal.
Gambar beberapa access point indoor
Topologi Jaringan Wireless
Jaringan Hybrid (Wired Network dan Wireless Network)
Jaringan Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless
menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan
wireless hubungkan switch dengan port LAN pada akses point.
Pada topologi di atas akses point juga terhubung ke internet melalui komputer 6
(komputer 6 ini dimisalkan sebagai komputer gateway yang ada di ISP dan
terhubung langsung dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1
dimisalkan sebagai alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.
Ada dua cara menghubungkan antar-PC dengan system wireless, yaitu sistem adhoc
dan sistem Infrastructure.
System ad-hoc
Adalah sistem peer to peer. Artinya sebuah komputer dihubungkan dengan sebuah
komputer lainnya agar saling mengenal SSID (Service Set Identifier). Jika digambarkan,
sistem ini hampIr serupa dengan sistem direct connection. Perbedaanya, sistem direct
connection masih menggunakan kabel UTP crossover atau kabel USB.
System infrastructure
Adalah hubungan antar-PC yang menggunakan suatu alat yang bernama Access
Point sebagai media penghubung dalam satu area tertentu (coverage). Access point
dapat dianalogikan dengan hub pada jaringan kabel.
Keuntungan penggunaan access point:
– Pengaturan lebih mudah.
– Tidak diperlukan sebuah PC yang harus online 24 jam untuk melayani network.
– Sistem security yang lebih terjamin. Hardware access point memiliki beberapa fitur
seperti block IP, membatasi pemakaian port, dan fitur keamanan lainnya.
Langkah-Langkah Instalasi sistem ad-hoc
Alat yang dibutuhkan:
· 2 unit PC (atau dapat juga digunakan laptop yang tersedia WiFi)
· 2 unit USB WLAN atau Card WiFi atau PCMCIA untuk laptop tanpa WiFi.
Komputer #1
Komputer pertama yang disambungkan dengan USB WLAN pada port USB, sampai
terdeteksi adanya hardware baru, kemudian instalkan driver USB yang cocok sampai
driver terinstal dengan sempurna dan alat dapat digunakan dengan baik.
Komputer pertama harus kita berikan nama SSID, misalnya [kompie1] dengan cara
klik icon Network Wireless yang terletak di bagian kanan bawah taskbar (tray).
Gambar jendela kondisi network belum ada koneksi
Klik [advanced],akan muncul jendela [Wireless Network Connection properties]
Klik [advanced],akan muncul jendela kecil, kemudian klik check list [Computer-tocomputer
[ad-hoc] networks only], klik [Close].
Masih di tabs [Wireless Network Connection properties] klik [Add] akan tampil jendela
baru, ketikan [kompie1] di bagian [Network name (SSID):] klik [Ok] dan tutup jendela
[Wireless Network Connection properties] dengan klik tombol [Ok].
Komputer #2
Komputer kedua disambungkan dengan USB WLAN sampai dengan terdeteksi dan
driver terinstal sempurna. Lakukan langkah yang sama seperti pada komputer
pertama sampai dengan ceklist [Computer-to-computer [ad-hoc] networks only].
Apabila setting-an benar maka akan terlihat satu broadcast atau nama SSID dari
komputer yang pertama, yaitu [kompie1].
Hal itu menunjukkan komputer kedua dapat
melakukan link ke komputer pertama.
Dengan begitu kedua komputer sudah siap
untuk saling berkoneksi yang ditunjukkan
oleh munculnya “balon tampilan” yang
menunjukkan koneksi peer to peer sudah
aktif di taskbar tray
Tidak ada komentar:
Posting Komentar